3 Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu; sedangkan empiris
Setelahmelalui serangkaian fase berat, akhirnya tiba pada tahap awal untuk mendapatkan ide-ide kreatif. Sebutkan saja ide panggung ini (ide + generasi kreatif). Di sini, kita dapat mulai menyaring potongan-potongan kecil kreativitas yang diperoleh Sribuddies pada tahap sebelumnya, dan mengubahnya menjadi ide-ide desain grafis yang cocok.
Asuhankeperawatan dilakukan melalui tindakan keperawatan mandiri dan atau kolaborasi oleh tim Keperawatan (Perawat Ahli Madya, Ners dan Ners Spesialis) maupun dengan tim Kesehatan lainnya. Dalam pelaksanaannya, tindakan oleh tim Keperawatan dilakukan sesuai dengan batasan Kewenangan dan Kompetensi masing-masing jenis tenaga Perawat.
Untukdapat menerapkan teknik brainstorming dengan efektif, anda dapat menerapkan cara-cara berikut ini: 1. Tentukan satu orang yang menjadi pemimpin diskusi. Hal ini dilakukan agar forum diskusi dapat berjalan dengan lancar dan kondusif. Sebuah kelompok diskusi di lingkungan kerja biasanya akan dipimpin oleh seorang moderator.
Sayangnya proses pemecahan masalah di dunia kerja tak jarang menimbulkan konflik antar sesama stakeholder. Namun tak perlu khawatir, Anda dapat mengatasinya dengan pendekatan problem solving. Metode ini bisa dilakukan agar proses pencarian solusi dapat berjalan dengan lebih mudah dan efisien. Harapannya, melalui pendekatan ini, seorang manajer
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu.
Home - artikel - Mengenal Brainstorming Pengertian dan Cara Melakukannya Halo teman Ujione! Pernahkah kalian merasa kesulitan mendapatkan ide saat sedang mengerjakan tugas? Pasti sebagian kita pernah ya mengalaminya. Nah, tapi teman-teman tentu tidak perlu khawatir karena setiap masalah selalu memiliki jalan keluar, termasuk masalah yang satu ini. Caranya adalah dengan melakukan brainstorming. Sebuah cara untuk memecahkan masalah yang dapat dilakukan baik secara berkelompok ataupun mandiri. Untuk mengetahui apa itu brainstorming secara lebih mendalam, simak artikel ini sampai selesai ya! Apa Itu Brainstorming?Manfaat BrainstormingCara Melakukan Brainstorming1. Menentukan Tujuan2. Melakukan Pembatasan Waktu3. Mengadakan Sesi Diskusi4. Mencatat Semua Ide5. Menghindari Kritik6. Menganalisis Ide dan Membuat KesimpulanTeknik Pendekatan Brainstorming Apa Itu Brainstorming? Istilah brainstorming pertama kali dicetuskan oleh seorang CEO pemasaran bernama Alex Osborn dalam bukunya yang berjudul Applied Imagination pada tahun 1953. Menurut Osborn, penting bagi setiap individu di dalam lingkungannya untuk bisa menyampaikan ide tanpa dikritik. Dan melalui brainstorming setiap orang didorong untuk mengeluarkan segala ide yang ada di dalam kepalanya, sekalipun itu terdengar tidak masuk akal. Menurut Wikipedia, brainstorming didefinisikan sebagai upaya penyampaian pendapat, di mana seseorang berupaya mencari penyelesaian atas suatu masalah dengan mengumpulkan gagasan-gagasan yang ada secara spontan. Sedangkan menurut Journal of Education and Practice, brainstorming merupakan sebuah cara yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Dalam praktiknya, kegiatan brainstorming dapat dilakukan dengan berbagai cara. Manfaat Brainstorming Adapun manfaat yang bisa didapatkan ketika melakukan brainstorming, antara lain Membantu dalam pemecahan diri untuk berpikir inovasi atau ide ide yang rumit dan sulit untuk ide-ide yang semula masih bersifat abstrak. Cara Melakukan Brainstorming Seperti yang telah dituliskan di atas, ada beberapa cara dalam melakukan brainstorming, di antaranya 1. Menentukan Tujuan Umumnya tujuan dari brainstorming adalah untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, seperti susahnya mendapatkan ide untuk mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan. Namun karena waktu brainstorming yang terbatas, maka sebaiknya tentukan tujuan awalnya terlebih dahulu. Hal ini akan mempermudah kita dalam mendapatkan ide atau jawaban dari permasalahan. 2. Melakukan Pembatasan Waktu Agar bisa berjalan dengan efisien, maka perlu dilakukan pembatas waktu dalam kegiatan brainstorming. Dilansir dari Fast Company, waktu yang efektif untuk melakukan brainstorming adalah 20-30 menit. Dalam batas waktu tersebut, individu baik secara mandiri maupun berkelompok bisa melakukan diskusi dan fokus untuk bertukar pikiran. Sebab waktu yang terbatas, jika brainstorming dilakukan secara berkelompok, maka ada baiknya jika setiap individu sudah memiliki gagasan masing-masing. 3. Mengadakan Sesi Diskusi Umumnya, brainstorming dilakukan secara berkelompok meskipun bisa dilakukan secara mandiri. Untuk brainstorming yang dilakukan secara berkelompok, setelah masing-masing individu menyampaikan ide atau gagasan, ada baiknya dilakukan sesi diskusi terlebih dahulu. Hal ini juga termasuk dari tujuan brainstorming, yaitu untuk memecahkan masalah yang terjadi. Semakin banyak ide yang muncul, maka akan semakin banyak alternatif penyelesaian masalahnya. 4. Mencatat Semua Ide Brainstorming yang dilakukan secara berkelompok tentu akan menghasilkan lebih banyak ide. Agar ide-ide yang telah disampaikan tidak hilang begitu saja, maka jangan lupa untuk mencatat apapun ide yang kelaur. Tujuan lain dari mencatat ide ini adalah untuk membantu me-recall ide-ide yang telah disampaikan sehingga dapat diambil keputusan terbaik. 5. Menghindari Kritik Saat berada pada sesi diskusi, hindari untuk memberikan kritik. Sebab kritik dinilai dapat membuat seseorang enggan menyampaikan kembali gagasannya. Alih-alih memberikan kritik, lebih baik setiap individu memberikan motivasi kepada individu lain untuk menyampaikan idenya. 6. Menganalisis Ide dan Membuat Kesimpulan Setelah seluruh ide terkumpul dan tercatat dengan baik, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap ide-ide tersebut. Ide yang sudah dikumpulkan dijadikan satu sehingga menghasilkan suatu simpulan yang lebih utuh dan dapat menyelesaikan masalah. Teknik Pendekatan Brainstorming Ada beberapa teknik pendekatan yang bisa digunakan untuk menggali banyak ide dalam sesi brainstorming, antara lain Brain writing. Teknik ini bisa dilakukan dengan memberikan seluruh peserta kelompok satu lembar kertas. Setelahnya beri mereka petunjuk, dan minta mereka untuk menuliskan ide sebanyak mungkin pada kertas tersebut dalam waktu 5 Teknik ini berfokus pada pembentukan pertanyaan daripada jawaban. Kelompok akan ditantang untuk mengajukan sebanyak mungkin pertanyaan terkait sebuah Robin brainstorming. Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan kelompok dalam lingkaran. Saat topik dibagikan, setiap orang secara bergantian diminta untuk menyampaikan idenya. Kegiatan ini dilakukan hingga semua anggota mendapat giliran sementara fasilitator mencatat semua ide yang ada. Setelah semua ide terkumpul baru kemudian dilakukan ini dilakukan dengan cara memberikan batas waktu kepada kelompok. Semua peserta diminta untuk menulis ide sebanyak mungkin di selembar kertas, catatan tempel, atau di dokumen elektronik. Nah itulah tadi penjelasan terkait brainstorming. Semoga teman-teman bisa terbantu dan tidak lagi kesulitan dalam menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Untuk teman-teman yang ingin mendapatkan pengalaman baru dalam proses pembelajaran, bisa mengusulkan kepada sekolah untuk menggunakan aplikasi belajar dan ujian, Ujione. Banyaknya fitur yang tersedia di Ujione bisa membuat kegiatan belajar mengajar juga ujian teman-teman menjadi lebih menyenangkan.
Brainstorming adalah istilah yang banyak digunakan tak hanya di lingkungan perkuliahan, tetapi juga dunia kerja. Mengapa kegiatan yang satu ini masih relevan untuk lingkungan profesional? Seperti apakah teknik melakukannya dan kesalahan umum yang patut dihindari? Ayo simak pembahasan Glints di bawah ini untuk temukan jawabannya! Definisi Brainstorming Dilansir dari Atlassian, branstorming adalah proses merenungkan ide yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk memecahkan suatu masalah. Teknik yang satu ini lebih cenderung menggunakan pendekatan tidak resmi dan santai. Jadi, setiap orang benar-benar dibebaskan untuk memberikan ide apa pun meski awalnya terdengar kurang masuk akal. Justru inilah tujuan utama dari brainstorming, yaitu menghasilkan banyak ide lalu mengolahnya menjadi solusi kreatif. Sesi tukar pikiran yang ideal adalah ketika semua orang dapat terlibat dalam diskusi secara proaktif dengan pikiran terbuka. Tidak ada yang merasa takut atau ragu dalam mengusulkan suatu ide. Di akhir sesi, barulah dapat dilakukan evaluasi atas semua usulan yang telah diberikan. Teknik Brainstorming Beberapa teknik melakukan brainstorming di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Stepladder Apakah ada anggota tim yang sering bersikap pasif setiap sesi diskusi? Jika ya, teknik yang satu ini sangat cocok untukmu. Langkah-langkah melakukannya adalah sebagai berikut. Jelaskan topik diskusi dan beri waktu agar semua anggota dapat melakukan brainstorming secara mandiri terlebih dahulu. Panggil 2 orang anggota tim untuk mendiskusikan ide mereka. Panggil 1 tambahan anggota tim untuk menjelaskan idenya. Setelah itu, biarkan mereka bertiga untuk kembali berdiskusi. Panggil lagi 1 tambahan anggota tim untuk mempresentasikan ide dan biarkan mereka berempat untuk kembali berdiskusi. Ulang terus langkah ini sampai semua anggota bergabung dalam diskusi. Dengan begitu, tak ada anggota yang terlalu aktif dan terlalu pasif. Semuanya dapat berpartisipasi menyumbang ide masing-masing. 2. Charette procedure Teknik yang satu ini cocok untuk tim yang terdiri dari 10 anggota atau lebih dan harus mendiskusikan lebih dari 1 isu. Secara sederhana, berikut langkah-langkah melakukannya. Bagi tim menjadi beberapa kelompok kecil. Misalnya satu tim terbagi menjadi kelompok A, B, dan C. Beri waktu kepada masing-masing kelompok untuk mengumpulkan ide. Berikanlah hasil diskusi kelompok A pada kelompok B, kelompok B pada kelompok C, dan kelompok C pada kelompok A. Setelah diberi waktu untuk mengevaluasi hasil diskusi kelompok lain, kembali gabungkan mereka pada 1 sesi brainstorming. Menurut Mind Tools, tujuannya adalah agar semua orang dapat berpartisipasi dengan aktif. Selain itu, cara ini juga dapat menghasilkan ide yang lebih bervariatif. 3. Reverse brainstorming Umumnya, proses tukar pikiran dilakukan untuk mengumpulkan ide yang dapat menyelesaikan suatu masalah dan mencapai tujuan. Nah, reverse brainstorming adalah kebalikan dari teknik tersebut. Anggota tim harus memikirkan ide yang dapat memperparah suatu masalah dan menyebabkan kegagalan. Dilansir dari Mind Tools, cara ini justru akan memunculkan solusi penting yang tidak terpikirkan sebelumnya. Mau tahu lebih banyak teknik brainstorming? Tenang, Glints sudah pernah membahasnya di artikel terpisah. Setidaknya ada 7 teknik yang mampu membantu sesi tukar pikiran di kantor menjadi lebih efektif dan menarik. Klik link ini untuk membaca artikel selengkapnya, ya! Manfaat Brainstorming di Dunia Kerja © Di dunia kerja, brainstorming adalah kegiatan yang biasanya rutin dilaksanakan. Berikut beberapa manfaat pentingnya. 1. Menguatkan kerja sama tim Untuk menguatkan teamwork, tentunya diperlukan partisipasi dari semua anggota tim. Melalui sesi tukar pikiran, semua anggota didorong untuk berkolaborasi dalam menghasilkan keputusan bersama, sebagaimana dilansir dari Drexel University. Dengan demikian, semua orang diharapkan akan lebih bertanggung jawab dan memahami langkah yang harus dilakukan ke depannya. 2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis Melalui brainstorming yang baik, anggota tim akan merasa bebas untuk berpikir sedemikian rupa tanpa harus merasa takut dikritik secara negatif. Dalam waktu yang bersamaan, mereka juga akan didorong untuk mengevaluasi ide-ide yang ada, mempertanyakan efektivitas ide tersebut, dan mempertimbangkan alternatif lainnya. Seluruh proses ini akan mengasah critical thinking yang mungkin sulit untuk dilakukan tanpa adanya sesi diskusi bersama. 3. Membuat anggota tim merasa lebih dihargai Memang ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi employee satisfaction atau kepuasan karyawan, salah satunya adalah ketika lingkungan kerja menganggap mereka ada. Brainstorming adalah momen di mana ide dan masukan mereka bisa didengar, dihargai, dan dievaluasi secara objektif. Interaksi yang sehat seperti ini juga dapat membantu mereka belajar dari kekurangan untuk merumuskan ide yang lebih cemerlang lagi. 4. Menghasilkan solusi terbaik Sesi tukar pikiran dapat mendorong semua orang untuk mengusulkan solusi sebanyak-banyaknya tanpa batasan apa pun. Semua perspektif berbeda dan ide yang out of the box dapat ditampung dan didiskusikan lebih lanjut. Melalui cara inilah solusi terbaik bisa dihasilkan. Lain halnya ketika lingkungan kerja membatasi karyawannya untuk berpendapat. Tentunya opsi solusi yang dihasilkan juga sangat terbatas dan kurang inovatif. Kesalahan saat Brainstorming yang Harus Dihindari Semua teknik dan manfaat di atas akan percuma jika sesi diskusi tidak dijalankan dengan baik. Berikut beberapa kesalahan saat brainstorming yang dapat kamu hindari. 1. Langsung menghakimi ide yang diberikan Sebenarnya, prioritas utama dari brainstorming adalah menghasilkan sebanyak-banyaknya ide. Tujuan selanjutnya barulah menghasilkan solusi terbaik. Ide yang paling tidak masuk akal sekali pun tidak boleh langsung dihakimi apalagi ditolak. Feedback sebaiknya tidak diberikan saat mereka baru selesai mengungkapkan ide. Hal ini berisiko membuat anggota lain menjadi ragu dan takut. 2. Kurang persiapan Hindari mengumumkan sesi diskusi terlalu mendadak. Anggota timmu pasti panik dan kesulitan untuk konsentrasi karena tidak sempat riset terlebih dahulu. Salah satu kendala yang paling banyak ditemui saat brainstorming adalah kurangnya riset sehingga anggota tidak percaya diri dengan idenya. 3. Salah menentukan fokus Langkah paling pertama dalam menghasilkan solusi yang tepat adalah mengidentifikasi masalah dengan tepat juga. Jadi, jangan sampai timmu membahas masalah yang seharusnya tidak jadi fokus utama. Itulah mengapa proses merumuskan pertanyaan sebelum diskusi sangatlah penting. Waktu, tenaga, dan pikiran yang dihabiskan untuk berdiskusi akhirnya jadi terbuang percuma. 4. Tidak menerapkan mindset yang tepat pada anggota Salah satu contoh mindset yang kurang tepat adalah bahwa ide yang diusulkan harus bagus, telah diriset dengan komprehensif, terbukti efektif secara saintifik, dan standar kurang masuk akal lainnya. Selalu ingatkan pada semua anggota untuk berpikir secara bebas dan terbuka. Ketika ide sudah cukup terkumpul, barulah semua orang dapat menilai secara objektif, bukan menghakimi apalagi menyerang secara personal. Intinya, brainstorming adalah strategi problem solving yang tepat apabila dilaksanakan dengan cara yang tepat pula. Masih ada banyak pembahasan lain mengenai tips brainstorming agar prosesnya berjalan lebih sehat dan tidak buang-buang waktu. Kamu dapat menemukan tips tersebut melalui kumpulan artikel di Glints Blog! Dengan mempelajarinya, kamu akan menemukan solusi atas hambatan yang mungkin sering ditemui saat diskusi di tempat kerja. Tunggu apa lagi? Ayo temukan kumpulan artikelnya di sini sekarang juga! Gratis. WHY BRAINSTORMING IS IMPORTANT & HOW TO DO IT Brainstorming definition, ground rules, and techniques Brainstorming The Charette Procedure
Materi Cara menemukan ideKata kunci IdeKelas XIPembahasan Pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming, yaitu dengan Mengumpulkan ide-ide atau gagasan yang dilakukan secara cepat dan Berkelompok
pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming yaitu melalui