1 Dekatkan paku pertama dengan magnet seperti pada gambar berikut. 2. Setelah paku pertama terinduksi menjadi magnet, dekatkan paku pertama pada paku kedua! (Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa paku 1 telah terinduksi menjadi magnet). 3. Gunakan kompas untuk mengetahui kutub magnet pada paku 1. Langkah kerja 2 1. Lilitkan kawat tembaga berat(KB). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan dengan menggunakan pencatatan secara manual (handy tally counter) setiap 15 menit selama jam sibuk. Survei dilakukan oleh 2 surveyor pada titik pengamatan untuk setiap arah lalu lintas. Kemudian pencatatan kecepatan Hasilpengujian kuat tekan SCC pada penelitian Kurnia Widiantoro (2011) menunjukkan bahwa apabila dikombinasikan dengan agregat alami pecah, agregat daur ulang dapat menurunkan nilai kuat tekan sebesar 12,26% (dari 50,74 MPa menjadi 44,52 Mpa). Namun apabila dikombinasikan dengan agregat alami bulat, kuat tekan meningkat 62,78% (dari 27,35 MPa Halini dikarenakan pada setiap bentuk magnet dibuat dengan tujuan dan kegunaan yang berbeda. Secara umum terdapat 5 bentuk tetap magnet, yakni sebagai berikut: - Bentuk yang pertama yaitu berbentuk batang, yang disebut dengan magnet batang. - Bentuk magnet yang kedua yaitu silinder, yang disebut dengan magnet silinder. Posisidua buah magnet seperti gambar 4 akan mengalami perubahan posisi magnet yang diatas apabila massa magnet. Pada gambar 4, untuk memperpendek jarak kedua magnet dibutuhkan gaya berat yang semakin besar. Besar gaya berat dapat dirubah dengan cara mengubah besar massa magnet yang di atas. Pada jarak (r) tertentu, magnet yang di atas Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s.

pembuatan magnet seperti pada gambar disamping dilakukan dengan cara