padaibu hamil (Kamidah, 2015). Tablet Fe selama kehamilan berfungsi untuk membantu sintesis eritosit, berperan mencegah kelelahan. Apabila ibu hamil sangat rentan terkena anemia, jadi pencegahan anemia dapat diberikan dengan pemberian tablet Fe selama kehamilan sehingga diharapkan kadar Hb ibu hamil dapat normal (Senoaji, 2012). 23 Tablet Fe (Tablet Zat Besi) a. Pengertian Tablet Zat besi (Fe) adalah salah satu mineral penting yang diperlukan selama kehamilan, bukan hanya untuk bayi tapi juga untuk ibu hamil. Bayi akan menyerap dan mengunakan zat besi dengan cepat, sehingga jika ibu kekurangan masukan zat besi selama hamil, bayi akan mengambil kebutuhanya dari tubuh ibu sehingga menyebabkan ibu mengalami anemia dan Tujuandari penelitian ini diketahui pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil yang mengalami anemia di Puskeamas Raja Basa Indah Kota Bandar Lampung Tahun 2014. Rancangan penelitian adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest design . Populasi adalah 56 ibu hamil yang memeriksakan Hb nya. pemberiantablet Fe di Jawa Tengah sebesar 91,77 %, presentase tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 sebesar 89,39 % (DinKes Jateng, 2012). Di Kabupaten Sukoharjo cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil sebesar 63,38 % dari jumlah keseluruhan ibu hamil di Kabupaten Sukoharjo. Kemuadian di Penelitianini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi tablet FE yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe, vitamin C, penyuluhan dan pendampingan terhadap kadar hemoglobin Ibu hamil. Disain penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental dengan tiga kelompok ibu hamil masing masing terdiri dari 30 ibu hamil awal trimester 3. Kelompok pertama diberi suplemen tablet Fe dan vitamin C disertai pendampingan dan penyuluhan FCPP; kelompok kedua diberi suplemen Fe dan vitamin C disertai pendampingan FCP; dan kelompok ketiga diberi suplemen Fe disertai pendampingan dan penyuluhan FPP. Semua perlakuan diberikan sekitar 30 hari. Pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar Hb di lakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna kenaikan kadar Hb ibu hamil pada kelompok FCPP dibanding kelompok FCP dan FPP p Hasil penelitian ini berimplikasi pada pentingnya pemberian vitamin C, penyuluhan dan pendampingan menyertai pemberian tablet Fe dalam upaya perbaikan kadar Hb ibu hamilKata kunci Fe, Ibu hamil, vitamin C, penyuluhan dan pendampingan gizi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Perilaku Hygienitasi Pengelolaan Home Industri... 91 Jurnal AcTion, Volume 2, Nomor 2, November 2017 EFIKASI SUPLEMENTASI TABLET BESI, VITAMIN C, PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL Efficacy of iron tablet supplementation, vitamin C, and counseling to pregnant woman's hemoglobin Abdul Hadi 1, Marfina2, Iskandar3 1,2,3 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, JL. Soekarno Hatta, Kampus Terpadu Poltekkes Kemekes Aceh RI Aceh Lampeneurut, Aceh Besar. kode pos 23352. E-mail nanangpoltekkes Received 24/6/2017 Accepted 16/7/2017 Published online 3/11/2017 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian tablet Fe, vitamin C, penyuluhan dan pendampingan terhadap kadar hemoglobin Ibu hamil. Disain penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental dengan tiga kelompok ibu hamil masing masing terdiri dari 30 ibu hamil awal trimester 3. Kelompok pertama diberi suplemen tablet Fe dan vitamin C disertai pendampingan dan penyuluhan FCPP; kelompok kedua diberi suplemen Fe dan vitamin C disertai pendampingan FCP; dan kelompok ketiga diberi suplemen Fe disertai pendampingan dan penyuluhan FPP. Semua perlakuan diberikan sekitar 30 hari. Pengambilan darah untuk pemeriksaan kadar Hb di lakukan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna kenaikan kadar Hb ibu hamil pada kelompok FCPP dibanding kelompok FCP dan FPP p Hasil penelitian ini berimplikasi pada pentingnya pemberian vitamin C, penyuluhan dan pendampingan menyertai pemberian tablet Fe dalam upaya perbaikan kadar Hb ibu hamil Kata kunci Fe, Ibu hamil, vitamin C, penyuluhan dan pendampingan gizi. ABSTRACT The general objective of this study was to determine the efFect of Fe, folic acid and vitamin C got assistance and counseling to hemoglobin levels of pregnant. The design of this study was a quasi experiment with pre-post test. The subjects were divided into three groups, group I who received iron tablet, Vitamin C, counseling and accompaniment FCPP; group II who consumed iron and vitamin C with counseling without accompaniment FCP; group III who consume iron with counseling and accompaniment FPP. All treatments are given intervention for 60 days. all Penulis untuk korespondensi nanangpoltekkes pregnant women are asked to consume 1 Fe tablets every day. before the intervention of pregnant women had Hb levels in check beforehand. This reseacrh showed there was significant difFerence p 30 tahun 24,4%. Sebagian besar usia kehamilan pada trisemester II 46,7%. Pendidikan ibu adalah SMA 52,5%, dengan pekerjaan ibu rumah tangga 46,7%. Gambar 1. Distribusi anemia sebelum dan sesudah perlakuan. Distribusi anemia sebelum dan sesudah perlakuan disajikan pada Gambar 2, hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi penurunan pada kelompok FCPP 36,7% dan kelompok FCP 6,67%, sedangkan kelompok FPP terjadi peningkatan, hal ini terjadi karena tidak adanya pendampingan saat pemberian. Rata-rata nilai Hb ibu hamil pada pengukuran sebelum pemberian tablet Fe, vitamin C, penyuluhan dan pedampingan adalah gr/dl dengan standart deviasi sedangkan pada pemeriksaan kedua didapat rata-rata nilai Hb ibu hamil gr/dl dengan standart deviasi dengan p-value p0,05. Rata-rata nilai Hb ibu hamil pada pengukuran sebelum pemberian tablet fe, vitamin C, penyuluhan tanpa pedampingan adalah gr/dl dengan standart deviasi sedangkan pada pemeriksaan kedua didapat rata-rata nilai Hb ibu hamil gr/dl dengan standart deviasi p 0,05 dan cakupan pemberian tablet Fe p-value > 0,05 dengan prevalensi anemia ibu hamil. Kesimpulan Tidak ada hubungan yang signifikan antara cakupan ANC dan cakupan pemberian tablet Fe dengan prevalensi anemia ibu hamil. Kejadian anemia pada ibu hamil dipengaruhi banyak faktor lain seperti status gizi dan kepatuhan ibu dalam konsumsi tablet MikoAlfridsyah AlfridsyahNurbaiti NurbaitiPemeriksaan Hb dilakukan melalui metode Sahli dan Hemocue. Sahli dan Hemocue lebih memperoleh informasi akurat dari hasil tes. Pemeriksaan Hb dilakukan dengan metode Sahli sebanyak 356 orang, dari hasil menggunakan metode Sahli hemoglobin pada ibu hamil anemia hanya sebesar 3%. Penelitian survei analitik dengan desain cross-sectional dengan sampel 54 orang. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Analisis data dilakukan dengan Analisis Sensitivitas, spesifisitas, dan tes kehandalan yang dilakukan dengan menilai koefisien Kappa K perhitungan sensitivitas nilai indeks adalah 100%, spesifisitas untuk penilaian status anemia ibu diperoleh indeks skor 6,1%, hasil perhitungan uji reliabilitas adalah 1,16%. Jika Seseorang dinyatakan anemia menurut metode Sahli disarankan memeriksa dengan metode karena Sahli False positif Microkuvet Anemia is the commonest medical disorder in pregnancy and has been associated with poor pregnancy outcome. The purpose of this study was to determine the compliance rate and factors associated with iron and folic acid consumption among pregnant women. Methods A descriptive cross-sectional study was carried out in a tertiary hospital with sample size of 246 pregnant women. Results The study showed compliance rate of iron and folic acid among pregnant women. Significant association was observed between the compliance of the iron and folic acid and religion of women p< ethnicity p= educational status of women p< occupation of husband p= type of family p= place of residence p= family monthly income p= frequency of antenatal check up p< counseled for IFA during this pregnancy p= and previous history of anaemia p= Conclusion It is concluded that increase in frequency in antenatal care and proper counseling for consumption of IFA during pregnancy have positive influence in increasing compliance rate of iron and folic acid. INTRODUCTION Health of an individual originates from the conception and evolves along with the birth and as the individual grows further in years. Therefore, one of the important determinants of health is healthy conception and appropriate antenatal care. Maternal health has always been the top most concern of policy makers, health professionals and the public. Jemal HaidarA cross-sectional community-based study with analytic component was conducted among Ethiopian women during June-July 2005 to assess the magnitude of anaemia and deficiencies of iron and folic acid and to compare the factors responsible for anaemia among anaemic and non-anaemic cases. In total, 970 women, aged 15-19 years, were selected systematically for haematological and other important parameters. The overall prevalence of anaemia, iron deficiency, iron-deficiency anaemia, deficiency of folic acid, and parasitic infestations was and respectively. Women who had more children aged less than five years but above two years, open-field toilet habits, chronic illnesses, and having intestinal parasites were positively associated with anaemia. Women who had no formal education and who did not use contraceptives were negatively associated with anaemia. The major determinants identified for anaemia were chronic illnesses [adjusted odds ratio AOR = 95% confidence interval CI deficiency of iron AOR = 95% CI and deficiency of folic acid AOR = 95% CI The odds for developing anaemia was times more likely among women with chronic illnesses, 60% more likely in the iron-deficient and 40% more likely in the folic acid-deficient than their counterparts. One in every three women had anaemia and deficiency of folic acid while one in every two had iron deficiency, suggesting that deficiencies of both folic acid and iron constitute the major micronutrient deficiencies in Ethiopian women. The risk imposed by anaemia to the health of women ranging from impediment of daily activities and poor pregnancy outcome calls for effective public-health measures, such as improved nutrient supplementation, health education, and timely treatment of AditiantiYurista PermanasariElisa Diana JuliantiAnemia contributed 20 persen the death of pregnancy. Low consumption of iron is one of the cause of anemia prevalences among pregnant women. Iron intake can be gained from iron tablet. However the iron tablet consumption still very low. The purpose of this study was to obtain the role of family and posyandu kadre support to the compliance of iron tablet consumption among anemic pregnant women and its relation to haemoglobin levels of anemic pregnant women. The research design was quasi experimental Anemic pregnant women as a sample respondens were divided into two groups, 29 in the intervention group and 32 in the control group. The study was conducted at Cibungbulang and Pamijahan sub district, Bogor. Compliance measurements using MMAS - 8 Morisky Medication Adherence Scale - 8 questionnaires. Compliance of iron tablet consumption categorized by low, middle and high. The intervention was counseling about anemia and how important iron tablet consumption among pregnant women to their family husband/parents/in-laws/other close relatives or posyandu cadre whose lived in the same house or as their neighbour. Data analysis was performed using Chi - square and different t-test. The results showed that the anemic pregnant women with support from their family and posyandu cadre improve their compliance of iron tablet p< 0,05. Keywords anemia, iron tablet, family and posyandu cadre support, compliance ABSTRAK Anemia memberikan kontribusi hingga 20 persen terhadap semua kematian pada kehamilan. Salah satu penyebab tingginya prevalensi anemia adalah rendahnya asupan zat besi. Salah satu sumber asupan zat besi berasal dari tablet tambah darah TTD, namun kepatuhan mengonsumsinya masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh peran pendamping terhadap kepatuhan konsumsi TTD dan hubungannya dengan kadar hemoglobin Hb ibu hamil anemia. Desain penelitian adalah kuasi eksperimen. Responden adalah ibu hamil anemia, yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 29 pada kelompok intervensi dan 32 pada kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di Kecamatan Cibungbulang dan Pamijahan Kabupaten Bogor. Pengukuran kepatuhan menggunakan kuesioner MMAS-8 Morisky Medication Adherence Scale. Intervensi berupa penyuluhan tentang anemia pada pendamping dan pentingnya konsumsi TTD pada keluarga suami/orang tua/mertua/kader/keluarga dekat lainnya yang tinggal serumah atau berdekatan. Kepatuhan konsumsi TTD dikategorikan menjadi rendah, sedang dan tinggi. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan uji beda t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian penyuluhan pada ibu hamil dengan anemia dapat meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah p<0,05. [Penel Gizi Makan 2015, 381 71-78] Kata kunci anemia, tablet tambah darah, pendamping ibu hamil, kepatuhan minum TTDAim Iron deficiency is a leading cause of anemia in pregnancy. The present study aimed to compare the efficacy of oral and intravenous iron therapy in improving iron deficiency anemia in pregnancy and restoring iron stores, compare the obstetric outcome in the two groups and evaluate the safety of intravenous iron sucrose. Material and methods This was a prospective study, where 100 anemic antenatal women with hemoglobin 7-9 g/dL, mean corpuscular volume <85 fL and serum ferritin <15 ng/mL, were randomized into two groups. In group A n=50, the women received 200 mg tablets of ferrous sulphate, each containing 60 mg elemental iron, three times a day for 4 weeks. In group B n=50, iron sucrose was given in divided doses of 200 mg each on alternate days by slow intravenous infusion. Primary outcome measure was treatment efficacy, assessed by measurement of hemoglobin, red blood cell indices and reticulocytes on days 7, 14, 21, and 30 and at delivery, and of ferritin on day 30 and at delivery. Any side-effects of treatment and the neonatal outcome were studied as secondary outcome measures. Results There was a statistically significant difference in increase of hemoglobin levels in group A vs g/dL in group B; P= and ferritin levels between the two groups on day 30 P= The adverse effects from iron treatment were mild but more prominent in group A. Neonatal outcome was comparable in the two groups. Conclusion Intravenous administration of iron sucrose is a safe treatment for correction of anemia in pregnancy, without serious side-effects. ArticlePDF AvailableAbstractPenyebab kematian ibu yang ditemukan di DIY disebabkan karena jantung, perdarahan, eklamsi, sepsis/infeksi, dll. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa perdarahan masih menjadi penyebab kematian ibu. Anemia pada saat kehamilan merupakan penyebab dari perdarahan, ibu yang mengalami anemia pada saat kehamilan 5 kali lebih berisiko terjadinya perdarahan daripada ibu yang tidak anemia pada saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi tablet FE yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey korelasional dengan pendekatan cross sectional, metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Jumlah responden sebanyak 77 ibu hamil trimester II dan trimester III. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan rekam medis. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Dengan taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai p value kepatuhan konsumsi tablet Fe p=0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 113 © Poltekkes Kemenkes Jakarta I ISSN 2655-2434 Jl. Wijaya Kusuma No. 47-48 Cilandak Jakarta Selatan, Indonesia email jurnalquality KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL 1,2Larasajeng Permata Sari, Siti Nur Djannah 1,2Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Submitted 11-5-2020 Revised 13-11-2020 Accepted 10-12-2020 Penyebab kematian ibu yang ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta DIY disebabkan karena jantung, perdarahan, eklamsi, sepsis/infeksi, dan lain-lain. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa perdarahan masih menjadi penyebab kematian ibu. Anemia pada saat kehamilan merupakan penyebab dari perdarahan, ibu yang mengalami anemia pada saat kehamilan lima kali lebih berisiko terjadinya perdarahan daripada ibu yang tidak anemia pada saat kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan konsumsi tablet FE yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey korelasional dengan pendekatan cross sectional, metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Jumlah responden sebanyak 77 ibu hamil trimester II dan trimester III. Instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan rekam medis. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Taraf signifikasi 0,05 diperoleh nilai p value kepatuhan konsumsi tablet Fe p=0,000. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta. Anemia, Konsumsi tablet FE, Ibu Hamil COMPLIANCE WITH TABLET FE CONSUMPTION IN PREGNANT WOMEN Anemia, Fe tablet consumption, Pregnant women Maternal mortality in Yogyakarta Special Region are caused by heart disease, bleeding, eclampsia, sepsis / infection. Bleeding is still number one causes of maternal death. Pregnancy with anemia are 5 times more at risk of bleeding than who are not. The aims of the research was to determine relationship of consumption of iron tablets with anemia in pregnant women in Kotagede II Yogyakarta Public Health Center. This was a correlational survey research design, a cross sectional approach. The sampling method uses accidental sampling technique. The number of respondents was 77 pregnant women in second and third trimester. The research instrument used questionnaire sheets and medical records. Data were processed by Chi-Square statistical tests. Study found With a significance level of the value p value of compliance with Fe tablet consumption p = 0,000. The conclusion of this study is that there is a significant relationship between Fe tablet consumption with the incidence of anemia at Kotagede II Yogyakarta Health Center. Korespondensi Penulis Larasajeng Permata Sari Jl. Janturan Yogyakarta 55164 email larasajeng29 Quality Jurnal Kesehatan Volume 14, Nomor 2 Tahun 2020 pISSN 1978-4325, eISSN 2655-2434, DOI 114 © Poltekkes Kemenkes Jakarta I ISSN 2655-2434 Jl. Wijaya Kusuma No. 47-48 Cilandak Jakarta Selatan, Indonesia email jurnalquality Pendahuluan Sustainable Development Goals SDGs merupakan upaya pembangunan berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka pembanggunan dan perundingan negara-negara di dunia sebagai pengganti pembangunan global Millenium Development Goals MDGs yang telah berakhir di tahun 2015. SDGs memiliki beberapa tujuan, diantaranya menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang Segala usia, dengan salah satu outputnya mengurangi Angka Kematian Ibu AKI hingga 70 per kelahiran hidup KH pada tahun 2030. Output ini tentunya semakin turun jika dibandingkan target MDGs tahun 2015 yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per KH dalam kurun waktu 1990-2015 Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan, 2018 Menurut Dinkes DIY 2017, penyebab kematian ibu yang ditemukan di DIY disebabkan karena jantung, perdarahan, eklamsi, sepsis/infeksi, dll. Data tersebut dapat disimpulkan bahwa perdarahan masih menjadi penyebab kematian ibu. Anemia pada saat kehamilan merupakan penyebab dari perdarahan, ibu yang mengalami anemia pada saat kehamilan 5 kali lebih berisiko terjadinya perdarahan daripada ibu yang tidak anemia pada saat kehamilan Dinkes DIY, 2017 Hasil penelitian Fakultas Kedokteran di seluruh Indonesia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia adalah 50-63%. Prevalensi anemia ibu hamil di DIY pada tahun 2015 sebesar 14,85 % dan mengalami kenaikan pada tahun 2016 yaitu sebesar 16,09 % dan kembali turun menjadi 14,32 pada tahun 2017. Upaya menurunkan prevalensi anemia ibu hamil harus lebih dilakukan secara optimal mengingat target penurunan jumlah kematian ibu menjadi prioritas permasalahan kesehatan di DIY. Ibu hamil dengan anemia di Kabupaten Kulonprogo 12,88, Bantul 16,32, Gunung Kidul 16,77, Sleman 8,06, Yogyakarta 30,81 Dinkes DIY, 2017 Peran pemerintah dalam menangani kejadian anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan Kemenkes RI, 2017. Berbagai kebijakan dan program–program yang ada seperti Upaya Perbaikan Gizi Keluarga UPGK, Keluarga sadar gizi KADARZI, pemberian makanan tambahan bagi anak sekolah dan lainnya. Hasil PSG Pemantauan Status Gizi 2016 mendapatkan hanya 40,2% ibu hamil yang mendapatkan TTD minimal 90 tablet lebih rendah dari target nasional tahun 2016 sebesar 85% Rahmawati, 2011 Peningkatkan kepedulian masyarakat dengan adanya kematian ibu terhadap kejadian anemia, Bidan mengajak masyarakat untuk mendukung upaya perbaikan gizi pada ibu hamil dengan pemberian tablet penambah darah, makan yang bergizi dan melakukan pemeriksaan rutin. Anemia pada ibu hamil, yang merupakan salah satu faktor risiko kematian ibu, terjadi karena ibu hamil mengalami defisiensi zat besi. Oleh karena itu, pemberian tablet tambah darah diharapkan mampu mengurangi kasus anemia pada ibu hamil yang pada akhirnya akan menurunkan risiko kematian ibu Dinkes DIY, 2017 Anemia pada ibu hamil dihubungkan dengan meningkatnya kelahiran premature, kematian ibu dan anak dan penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin/bayi saat kehamilan maupun setelahnya. Sekitar 41,8 % ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia. Paling tidak setengahnya disebabkan kekurangan zat besi. Ibu hamil dinyatakan anemia jika haemoglobin kurang dari 11 gr%/dL Riskesdas, 2016 Menurut Lisma 2017 bahwa ibu yang patuh dalam konsumsi tablet tambah darah tidak mengalami anemia. Kejadian anemia pada ibu hamil trimester III dapat dihindari dengan patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, selain itu juga bisa didukung dengan pemenuhan nutrisi yang berasal dari makanan yang dikonsumsi dan juga menghindari faktor-faktor yang dapat menjadikan resiko ibu hamil untuk terkena anemia. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa meskipun sudah patuh mengkonsumsi tablet Fe, tetapi masih terdapat ibu hamil yang mengalami kejadian anemia sebanyak 4 orang 9,5% Lisma, 2017 Peningkatan kebutuhan zat besi pada ibu hamil tersebut tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan, bahkan makanan yang telah mengalami fortifikasi zat besi juga tidak mampu memenuhi kebutuhan ini. 115 © Poltekkes Kemenkes Jakarta I ISSN 2655-2434 Jl. Wijaya Kusuma No. 47-48 Cilandak Jakarta Selatan, Indonesia email jurnalquality Oleh karenanya pemenuhan zat besi saat hamil juga tergantung pada dua faktor yaitu cadangan zat besi sebelum hamil dan suplemen zat besi selama kehamilan F, 2011 Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah haemoglobin. Anemia dalam kehamilan menyebabkan ibu tidak mampu menghadapi kehilangan darah dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Anemia juga dapat menimbulkan hipoksia fetal, persalinan premature dan pengaruh terhadap kematian ibu Proverawati, 2011. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 5 Desember 2018 di Puskesmas Kotagede II terdapat 1024 orang ibu hamil yang melakukan kunjungan pada tahun 2018 namun terdapat 328 orang ibu hamil yang periksa Hb dengan 161 49% orang ibu hamil yang mengalami anemia. Mengingat pentingnya akibat yang bisa timbul oleh anemia selama kehamilan, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Kepatuhan konsumsi tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta Metode Jenis penelitian kuantitatif menggunakan studi korelasi dengan desain cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan hubungan dua atau beberapa variable. Penelitian ini menggunakan survey korelasional yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan menemukan ada tidaknya hubungan tanpa mengetahui hubungan antara tingkat kpeatuhan konsumsi tablet FE dengan kejadian anemia pada ibu hamil Setiawan, 2011 Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi untuk memperoleh data sekunder dari status ibu dan data primer dengan melakukan pemeriksaan langsung dan memberi kuisioner. Uji validitas penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Januari 2019 di Puskesmas Kotagede I Yogyakarta dengan responden trimester II dan trimester III. Nomor surat etik Hasil Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta dengan jumlah sampel 77 ibu hamil trimester II dan trimester III. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotagede II Yogyakarta a. Anemia b. Tidak Anemia Kepatuhan Konsumsi Tablet FE Sumber Data Primer 2019 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa ibu hamil yang tidak anemia sebanyak 49 orang 63,7 %, namun terdapat kepatuhan konsumsi tablet FE pada ibu hamil yang patuh lebih banyak sebanyak 53 orang 69%, dibandingkan ibu hamil yang tidak patuh sebanyak 24 orang 31%. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet FE dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Kotagede II Yogtakarta Kepatuhan konsumsi tablet Fe Sumber Data Primer 2019 Berdasarkan tabel 2, dari 53 responden yang patuh konsumsi tablet FE terdapat 11 14,2% yang anemia dan 42 54,5% tidak anemia. Sedangkan 24 respoden tidak patuh dalam konsumsi tablet FE terdapat 17 22,1% yang anemia dan 7 9,2% tidak anemia. Berdasarkan uji Chi Square, pada bagian 116 © Poltekkes Kemenkes Jakarta I ISSN 2655-2434 Jl. Wijaya Kusuma No. 47-48 Cilandak Jakarta Selatan, Indonesia email jurnalquality person chi-square terlihat nilai value 0,000 x2. Karena nilai value 0,000 Background Anemia is a condition where the blood hemoglobin level is <11 g/dl. Anemia is often experienced by mothers during pregnancy. The main cause of anemia in pregnant women is due to iron deficiency in the body. This study aims to determine what factors are the main causes of anemia in the working area of Ampel Health Center and Gladagsari Health Center. Poor nutritional status, parity, short pregnancy intervals are believed to be the biggest contributors to the incidence of anemia in pregnant women. Methods This study used secondary data with a cross sectional design. Chi Square test is used in statistical testing. Study involved Ampel Health Center 193 samples and Gladagsari Health Center 246 samples. The variables studied were the age of pregnant women, distance between pregnancies, parity, nutritional status, Antenatal Care and adherence to Fe tablet consumption. Results The results showed that nutritional status gestational distance parity and age of pregnant women had a significant relationship with the incidence of anemia in Ampel Health Center < Gladagsari Health Center samples showed different results where nutritional status gestational distance parity adherence to Fe tablet consumption and age of pregnant women had a significant relationship with the incidence of anemia < 0, 05. Maternal nutritional status during pregnancy is the highest cause of anemia, many steps can be taken to improve the nutritional status of pregnant women, one of which is the provision of additional food. Conclusion Education of health workers about the importance of consuming Fe tablets for women of childbearing age WUS and pregnant women and self-compliance play an important role in preventing anemia during pregnancy.

pemberian tablet fe pada ibu hamil menurut who