pengolahantanah. Kondisi tersebut mendorong petani untuk menggunakan tenaga traktor dan mesin perontok padi. Hasil ini tampak dari tingkat adopsi traktor yang meningkat dari 15,2% pada tahun 1990 menjadi 19,4% pada tahun 1993, sedangkan tingkat adopsi mesin perontok padi meningkat lebih tinggi yaitu dari 15,4% menjadi 25,6% (Ananto dan Teknologiyang ia ciptakan itu berupa alat pertanian tradisonal yang biasa disebut Gumbaan, alat pertanian tradisional yang biasa digunakan para petani di wilayah Kabupaten Balangan. Alat ini berfungsi untuk memisahkan padi yang berisi dengan hampa. Seorangpemuda NU bernama Miftahurrohman (30) menginisasi produksi mesin perontok padi secara massal. Mesin yang diberi merk 'minimalis' tersebut dibuat Miftah untuk membantu meringankan para petani saat musim panen tiba. Selama ini para petani memanen padi secara manual, ada yang menggunakan mesin perontok tetapi hasilnya tidak maksimal. Supayabulir padi yang telah matang dapat luruh dari batangnya yang telah dipotong menggunakan ani-ani, para petani tradisional banyak yang masih memanfaatkan gepyok. Alat ini umumnya terbuat dari kayu atau bambu. 9. Gasrok atau Gosrok htn-alatpertanian.blogspot.com. Gosrok merupakan alat tradisional yang dipakai supaya tanah menjadi lebih subur. Seiring dengan perkembangan teknologi, tenaga menusia untuk merontokan padi dengan tradisional atau perontok padi manual mulai ditinggalkan dan digantikan dengan mesin diesel. Sehingga proses perontokan padi menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Dewasa ini pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian tumbuh pesat. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dengan menggunakan energi terbarukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Energi terbarukan yang implementasinya sudah sangat banyak adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. Pengunaan PLTS sebagai sumber energi alternatif yang digunakan untuk pengerak alat perontok dan pengering padi otomatis. Petani selalu kesulitan saat musim penghujan maupun kemarau kering tiba-tiba dan sinar matahari tidak dapat mencapai intensitas maksimal saat digunakan untuk mengeringkan padi secara konvensional, oleh karena itu alat perontok dan pengeringan padi otomatis tenaga PLTS sebagai alternatif solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi wawasan dan pengetahuan akan pembuatan dan prinsip kerja dari alat perontok dan pengeringan padi otomatis tenaga PLTS sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan padi secara teknologi, dengan demikian diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat lebih cepat dalam pengeringan padi dan menghemat biaya untuk pengeluaran memanen padi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Bumigora Information Technology BITe Juni 2021, pp. 38-44 ISSN 2685-4066 ◼ DOI Prototype Perancangan dan Implementasi Alat Perontok dan Pengering Padi Otomatis dengan Konsep Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil PertanianPrototype of Design and Implementation of Automatic Rice Thresher and Dryer with the Concept of Solar Power Generation Technology to Increase Agricultural Productivity Meiyanto Eko Sulistyo1*, Chico Hermanu Brillianto Apribowo2, Feri Adriyanto3 1,2,3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maretmekosulistyo chico Abstrak – Dewasa ini pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian tumbuh pesat. Salah satu bentuk pemanfaatannya adalah dengan menggunakan energi terbarukan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Energi terbarukan yang implementasinya sudah sangat banyak adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS. Pengunaan PLTS sebagai sumber energi alternatif yang digunakan untuk pengerak alat perontok dan pengering padi otomatis. Petani selalu kesulitan saat musim penghujan maupun kemarau kering tiba-tiba dan sinar matahari tidak dapat mencapai intensitas maksimal saat digunakan untuk mengeringkan padi secara konvensional, oleh karena itu alat perontok dan pengeringan padi otomatis tenaga PLTS sebagai alternatif solusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberi wawasan dan pengetahuan akan pembuatan dan prinsip kerja dari alat perontok dan pengeringan padi otomatis tenaga PLTS sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan padi secara teknologi, dengan demikian diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat lebih cepat dalam pengeringan padi dan menghemat biaya untuk pengeluaran memanen padi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Kata Kunci Perontok, pengering, energi terbarukan, PLTS. Abstract – Nowadays the use of technology to increase agricultural output is growing rapidly. One form of utilization is to use renewable energy to increase the productivity of agricultural products. The renewable energy that has been implemented very much is the Solar Power Plant PLTS. The use of PV mini-grid as an alternative energy source, which is used for automatic threshing machines and rice dryers. Farmers always have difficulty during the rainy season or wet dry season and sunlight cannot reach the maximum intensity when it is used to dry rice conventionally, therefore an automatic thresher and rice dryer with PLTS power is an alternative solution. The purpose of this research is to provide practical insight and knowledge on the manufacture and working principles of automatic PLTS-powered rice thresher and dryer as an alternative solution for drying rice technologically, thus it is hoped that the community will benefit in the form of faster drying of rice and saving in expenses. costs to harvest rice, so as to increase the productivity of agricultural products. Keywords thresher, dryer, renewable energy, PLTS. Jurnal Bumigora Information Technology BITe ◼ ISSN 2685-4066 1. Pendahuluan Saat ini Indonesia mengalami anomali akan ketahanan pangan. Hal ini diindikasikan oleh peningkatan impor beras Indonesia yang semula pada tahun 2017 sebesar ton atau senilai US$ menjadi sebesar atau senilai US$ ditahun 2018[1]. Kenaikan impor beras yang cukup signifikan ini merupakan indikator bahwa produksi domestik beras di Indonesia mengalami pernurunan. Penurunan produksi domestik beras ini diakibatkan oleh banyak faktor berantai salah satunya adalah Petani selalu kesulitan saat musim penghujan maupun kemarau basah tiba dan sinar matahari tidak dapat mencapai intensitas yang maksimal saat digunakan untuk proses mengeringkan padi secara konvensional. Proses pengeringan yang masih mengunakan cara konvensional dan kurang optimal inilah salah satu penyebab turunnya hasil pertanian. Sehingga dibutuhkan suatu solusi teknologi tepat guna berupa alat perontok dan pengering padi otomatis yang bisa digunakan tanpa terpengaruh oleh kondisi cuaca nantinya dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian petani. Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah banyak ditemukan sumber energi terbarukan sebagai penganti bahan bakar minyak. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS[2][3] yang digunakan untuk sumber energi pengerak. Pemanfaatan PLTS sebagai sumber energi alternatif sudah semakin meningkat dari tahun ke tahun khususnya di negara Indonesia, dari pemanfaaatan PLTS untuk sumber energi skala kecil hingga skala besar, mulai dari sumber energi cadangan pada rambu-rambu lalulintas, untuk sumber energi pada kendaraan, pemanfaatan bidang pertanian, dan dll. Hal ini juga didukung dengan besarnya Radiasi matahari di negara Indonesia nilainya relatif tinggi yaitu rata-rata sebesar 4,5 kWh/m2/hari[4]. Selain itu pengunaan Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca[5], [6] yang produksi pengeringan padinya masih bergantung pada intensitas sinar matahari. Pontensi inilah pengunaan PLTS digunakan untuk memodifikasi mekanisasi pengering padi yang semula mengunakan blower listrik PLN maupun yang konvensional, dengan mengunakan Sistem perontok dan pengering Tenaga Surya menggunakan Tipe Greenhouse dengan Kotak Kaca dan blower yang diharapkan dapat memberikan alternatif solusi yang murah dan ramah lingkungan. Sehingga implementasi alat perontok dan pengering padi otomatis PLTS ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Pemanfaatan sistem PLTS sebagai sumber energi listrik telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada mega proyek pembangkit MW setidaknya ada alokasi 10% pembangkit energi baru dan terbarukan yang dibangun oleh pemerintah[7]. Hal ini tentunya membawa angin segar bagi pengiat pembangkit EBT terutama PLTS. Implementasi PLTS telah diterapkan diberbagai bidang tak terkecuali bidang pertanian. Implementasi PLTS di bidang pertanian yang lain digunakan sebagai pengerak Pompa Air Tenaga Surya[8]. Pompa Air Tenaga Surya dengan daya 200 Watt dapat berjalan dan digunakan oleh petani. Kemudian sistem PLTS juga dimanfaatkan untuk pemantau air bersih[9] yang dapat dikontrol mengunakan smartphone. Dari inovasi penelitian dan penelitian sebelumnya sistem PLTS ini perlu dikembangkan sebagai sumber energi penggerak motor perontok padi dan blower pengering padi agar memiliki multi fungsi yang lebih bagi petani. 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini akan dibahas metode perancangan, pembuatan, dan implementasi sistem pengering dan perontok padi. Tahap awal terdiri dari Pengumpulan bahan-bahan referensi, studi literatur dan pengumpulan data. Tahap kedua perancangan dan simulasi sistem. Tahap ketiga pembuatan hardware dan program beserta uji coba. Tahap keempat pemasangan, implementasi, dan pengujian. Tahap kelima Analisa Data, Pelaporan, dan Evaluasi. Jurnal Bumigora Information Technology BITe ◼ ISSN 2685-4066 Gambar 1 Diagram alir penelitian. Studi Literatur Pada tahapan awal ini mengumpulkan data-data referensi yang dibutuhkan berupa artikel-artikel terkait paper atau jurnal, buku, dan informasi lainnya yang membahas dan meneliti tentang 1. Sistem PLTS, 2. Jenis dan spesifikasi blower dan elemen pemanas 3. Perancangan dan pembuatan sistem pengerak dan pengayak 4. Spesifikasi lemari dan sensor kelembaban yang digunakan Identifikasi dan Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan survei untuk mengidentifikasi permasalahan dan menghimpun data di lapangan di daerah penelitian, desa Karangjoho data yang dihimpun meliputi a. Luas lahan pertanian b. Total hasil panen petani desa karangjoho baik per masa tanam atau total c. Kebutuhan luas lahan pengeringan padi d. Waktu bercocok tanam sampai dengan panen Perancangan dan Simulasi Sistem Tahapan ini berupa peracangan sistem dan simulasi perontok dan pengering padi otomatis tenaga PLTS mengunakan simulasi terlebih dahulu. Membuat model perancangan yang lebih Jurnal Bumigora Information Technology BITe ◼ ISSN 2685-4066 optimal dibandingkan peralatan yang sudah ada di pasaran berdasarkan studi literatur dan pengumpulan data sebelumnnya. Membuat model perancangan yang lebih optimal perontok dan pengering padi otomatis baik dari segi material, desain dan sistem programmnya. Sehingga dihasilkan produk yang siap digunakan oleh masyarakat. Perancangan Hardware dan Software Dalam pembuatan hardware dan program produk perontok dan pengering padi otomatis tenaga PLTS ini menggunakan sensor DHT-11 berbasis mikrokontroler tersusun dari beberapa blok diagram diantaranya, rangkaian catu daya, sistem minimum mikrokontroler, penampil LCD, sensor DHT11, blower dan heater [10]. Adapun bentuk susunan sistem secara keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2 Blok rancangan sistem. Pemasangan dan Implementasi Apabila inovasi produk pengering padi tenaga PLTS ini sudah teruji skala lab kemudian pada tahap ini dilakukan pemasangan dan implementasi di daerah penelitian. Perlu adanya penyuluhan berupa cara mengunakan alat, cara kerja alat dan perawatan inovasi pengering padi otomatis tenaga PLTS. Analisis Data dan Pelaporan Pada tahap ini dilakukan monitoring dan analisa data, untuk dianalisa proses sebelum dan sesudah dipasang peralatan pengering padi otomatis tenaga PLTS. Kemudian tahapan terakhir pelaporan dan evaluasi kegiatan penelitian ini secara keseluruhan. Peran dan Tugas Institusi Mitra Peran dari mitra dalam ini membantu penyuluhan dan membatu memberikan informasi keadaan real di lapangan serta beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakat di Desa Karangjoho. Disamping itu mitra dilibatkan penyuluhan berupa cara mengunakan alat, cara kerja alat dan perawatan pengering padi tenaga PLTS. Tugas dari mitra membatu memfasilitasi tempat sosialisasi dan penyuluhan produk pengering padi otomatis tenaga PLTS. Merawat dan menjaga produk alat pengering padi otomatis tenaga PLTS. Jurnal Bumigora Information Technology BITe ◼ ISSN 2685-4066 3. Hasil dan Pembahasan Kondisi Eksisting Tempat Penelitian Mata pencaharian utama penduduk desa Karangjoho adalah Petani, dengan total luas lahan pertaniannya kurang lebih sebesar 25 HA. Petani di desa Karangjoho memanfaatkan Sungai Dekeng, anak Sungai Begawan Solo sebagai sumber utama irigasi lahan pertanian. Sejak 10 tahun terakhir petani di Desa Karangjoho selalu dihadapkan dengan bebagai permasalahan yang menghambat produktivitas pertanian. Secara umum ada beberapa permasalah utama yang dihadapi petani Desa Karangjoho 1. Penggunaan diesel/pompa air dengan BBM yang mahal 2. Hama wereng yang secara sistemik dan periodik menyerang tanaman padi 3. Hama Tikus 4. Kondisi Daun Gading atau daun berwarna kuning tanaman padi 5. Tingkat kesuburan tanah yang kurang Gambar 3 Kondisi tempat penelitian. Pembuatan Prototipe Pengering Berikut perhitungan perancangan 1. Beban yang disuplai 48-100 Volt 120 Watt. Dengan asumsi menyala selama 5 Jam/Hari 2. Total daya per hari = 120 Watt x 5 Jam = 600 Wattjam Wh 3. Perhitungan panel surya beban total/kapasitas 1 panel surya = 600 Wh/150 Wp = 4 buah panel 4. Total Daya = 150 Wp x 5 Jam = 750 Wh 5. Perhitungan Inverter Untuk sistem yang berdiri sendiri, inverter harus cukup besar untuk menangani jumlah Watt yang akan gunakan pada satu waktu. Ukuran inverter harus 25-30% lebih besar dari total watt peralatan. Dalam hal tipe alat adalah motor atau kompresor maka ukuran inverter minimal 3 kali kapasitas peralatan tersebut dan harus ditambahkan ke kapasitas inverter untuk menangani arus gelombang saat memulai. Total kapasistas inverter = 3 x 120 Watt = 360 Watt Jurnal Bumigora Information Technology BITe ◼ ISSN 2685-4066 Gambar 4 Prototype awal pengering. 4. Kesimpulan Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, hasil survei dilapangan untuk menentukan spesifikasi dari sistem PLTS dibutuhkan data beban, jam nyala beban harian, kapasitas panel surya, dan kedalaman irigasi yang dibutuhkan. Kemudian prototype sistem pengering perlu dikembangkan lagi agar memenuhi proses produksi. Dibutuhkan sistem proteksi tambahan agar sistem kontrol aman dari gangguan hubung singkat. Penggunaan teknologi tepat guna harus dapat diterapkan lebih luas lagi, terutama penggunaan teknologi berbasis energi terbarukan, hal ini berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem yang ada. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kelompok Tani Sedyo Mulyo dan Pemerintah Desa Karangjoho, Klaten, Jawa Tengah yang telah melakukan penelitian [1] BPS, “Statistika Indonesia 2019,” Badan Pusat Satistik Indonesia, 2019. [2] I. Rahardjo and I. Fitriana, “Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya,” no. March, pp. 43–52, 2005. [3] I. N. S. Kumara, “Pembangkit Listrik Tenaga Surya Skala Rumah Tangga Urban Dan Ketersediaannya Di Indonesia,” Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, vol. 9, no. 1, 2010. [4] M. Bachtiar, “Procedures for designing a solar home system,” Jurnal SMARTek, vol. 4, no. 3, pp. 176–182, 2006, [Online]. Available [5] I. F. Putri, R. Hantoro, and D. D. Risanti, “Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse Dengan Kotak Kaca,” Jurnal Teknik ITS, vol. 2, no. 2, pp. B310–B315, 2013, [Online]. Available Jurnal Bumigora Information Technology BITe ◼ ISSN 2685-4066 [6] R. D. . “Studi Eksperimental Sistem PengeringTenaga Matahari Tipe Rumah Kaca dengan Variasi Jarak Cermin dalam Pengeringan,” Jurnal Teknik POMITS, vol. 2, no. 2, pp. 176–181, 2013. [7] I. Jonan, “Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik Negara Persero Tahun 2017 2026,” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2017. [8] C. Hermanu, B. Apribowo, T. E. S, and M. Anwar, “Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya Untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian,” Jurnal Abdimas, vol. 21, no. 2, pp. 97–102, 2017. [9] R. Rachmatika and F. Adriyanto, “Development of realtime, handheld and portable flood distribution and water quality sensor based android smartphone,” AIP Conference Proceedings, vol. 1883, no. September, 2017, doi [10] M. Ardi and H. Amri, “Analisa Rancang Bangun Alat Pengering Pakaian Otomatis,” JEECAE Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering, vol. 4, no. 1, pp. 253–256, 2019, doi ... Begitu pula dengan blower. Blower dapat mengeringkan padi dengan jumlah yang banyak namun jumlah blower yang dibutuhkan juga banyak dan listrik yang digunakan juga banyak Sulistyo et al., 2021. Kapasitas Box Drying dilihat dari gambar 2 adalah paling rendah sendiri karena pada box drying ini memiliki kekurangan atau kelemahan pada ketebalan lapisan alat dan juga gabah jika terlaku banyak gabah yang dimasukkan maka kering padi tidak akan merata Arhamsyah et al., 2018. ...Sri Septi Dyah Pratiwi Sudarti SudartiTrapsilo PrihandonoPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme rancangan alat yang digunakan untuk membantu proses pengeringan padi serta mengetahui seberapa besar minat petani terhadap alat pengering padi tenaga surya berbasis IoT. Kegunaan penelitian ini memberi gambaran kepada masyarakat tentang keunggulan dan kelemahan rancangan alat pengering padi serta memberi informasi tentang ketepatan penggunaan sistem pada rancangan bahan pengering padi ini. Materi yang digunakan adalah masing-masing padi dengan kapasitas sekitar berisi 5 kwintal padi dengan mengunakan rancangan bangun menggunakan sistem IoT. Data primer menggunakan kuisioner kepada petani yang mempunyai lahan persawahan di kecamatan Megaluh dan Kecamatan Tembelang kabupaten Jombang masing-masing 10 petani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus dan review artikel. Penelitian yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data dalam penelitian ini ditabulasi dengan menggunakan analisa deskriptif dan diuji menggunakan analisa ragam dua arah pola tersarang. Hasil peneletian menunjukan bahwa proses pengeringan padi dengan menggunakan alat IoT berpengaruh sangat nyata P<0,01 terhadap kualitas panen, bobot panen, serta harga jual padi. Performans Rancangan alat dengan menggunakan system IoT lebih baik dibandingkan dengan proses pengeringan padi secara biasa maupun dengan bantuan alat pengering padi lainnya. Daya jual yang didapatkan lebih tinggi menggunakan alat berbasis IoT dari pada padi yang dikeringkan dengan bantuan sinar matahari atau manual. Kata Kunci Petani Padi, Sistem IoT, Panel surya, Padi I Nyoman Satya KumaraIndonesia terletak di daerah katulistiwa sehingga memiliki intensitas penyinaran matahari yang baik sepanjang tahun. Kondisi penyinaran ini potensial untuk digunakan dalam pembangkitan listrik tenaga surya PLTS. Pemanfaatan tenaga matahari untuk pembangkitan listrik sebenarnya sudah dilakukan sejak cukup lama namun aplikasinya masih terbatas pada sistem berdaya kecil atau yang lebih dikenal dengan solar home system SHS. SHS ini biasanya merupakan bantuan pemerintah yang diberikan secara subsidi dan masyarakat pedesaan menggunakannya sebagai sarana penerangan di malam hari untuk mengganti lampu minyak tanah. Dalam konteks ini terlihat bahwa pendekatan yang digunakan bersifat top-down sehingga selama ini perkembangan SHS sangat tergantung pada program pemerintah dan sejauh ini kontribusi energi listrik surya nasional masih sangat kecil. Masyarakat perkotaan merupakan komponen yang cukup besar dalam komposisi populasi Indonesia. Sebenarnya kelompok masyarakat ini hampir semuanya berada dalam jangkauan jaringan listrik PLN namun demikian mereka memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat pedesaan dalam pemanfaatan PLTS seperti daya beli, tingkat pendidikan, serta pemahaman tentang lingkungan dan penyelamatannya. Di samping itu, peranan energi listrik dalam kehidupan masyarakat urban sudah sangat melekat sehingga ketidaktersediaan energi tersebut akan berpengaruh langsung terhadap kehidupan mereka seperti produktifitas dan kenyamanan. Beberapa ciri positif yang dimiliki masyarakat urban ini bisa dijadikan penggerak pemasyarakatan PLTS perkotaan yang bersifat swakarsa dan swakelola. Melalui pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat kota ini diharapkan akan menjadi komponen penting dalam upaya peningkatan kapasitas terpasang PLTS nasional untuk mencapai target sekitar 5% energi listrik terbarukan pada tahun 2025 seperti ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional. Salah satu prasyarat dalam perluasan pemanfaatan PLTS adalah ketersediaan peralatan dan komponen PLTS tersebut. Tulisan ini mencoba untuk meninjau ketersediaan sistem PLTS di Indonesia yang kapasitasnya sesuai dengan kebutuhan rumah tangga di perkotaan. Ketersediaan yang dimaksud meliputi data tentang kapasitas dan vendor dari komponen PLTS. Informasi tentang ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu acuan cepat untuk mengetahui perkembangan PLTS di Indonesia khususnya bagi masyarakat yang tertarik untuk memanfaatkan tenaga matahari sebagai sumber pembangkit listrikPenyediaan ListrikNasional DalamRangka Mengantisipasi Ira FitrianaThe high generating cost of PV power generation makes this technology unattractive compared with the conventional power generation. Based on MARKAL model and the assumption that the investment cost of PV is considered constant of 1,650 US$/kW after the year 2010, PV starts being economically feasible in the same year for rural area in some region in Indonesia. If the investment cost of PV is assumed to being constantly decline in every period, the competitiveness of PV is increasing and it is projected that the installed capacity would be four times as that in the base case in the year 2030. In Java island, PV could competitive againts other power generations because there is a limitation on coal harbor interms of loading capacity in Java. In the year 2030 PV could substitute some Coal Power Plant in some area in sensors to monitor water quality are made of manual sensors, which reported to have good performance. However, the major problems, which manual process to get the data. In addition, the data interpretation takes a long time. Due to these problems, a new approach needs to be introduced into the process to prevent a long data acquisition. Therefore, the SIAGA application was proposed. The application of SIAGA is divided into two main applications which are SIBA Siaga Banjir and SIAB Siaga Air Bersih. We using WiFi system which is located at points along the flow of river.. The result can be monitored in the online application based on smartphone which is divided into the river water quality, potential sources of pollution and flood area. Each WiFi point is completed with the instruments which are divided into the sensors that can do the identification of parameters to determine the water quality such as temperature, pH, water level and turbidity. This instrument completed using GPS Global Positioning System, Full Map menu. The instrument was succesfully monitoredthe flood distribution and water quality in Bengawan Solo Pusat Satistik IndonesiaBPS, "Statistika Indonesia 2019," Badan Pusat Satistik Indonesia, 2019. for designing a solar home systemM BachtiarM. Bachtiar, "Procedures for designing a solar home system," Jurnal SMARTek, vol. 4, no. 3, pp. 176-182, 2006, [Online]. Available Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse Dengan Kotak KacaI F PutriR HantoroD D RisantiI. F. Putri, R. Hantoro, and D. D. Risanti, "Studi Eksperimental Sistem Pengering Tenaga Surya Menggunakan Tipe Greenhouse Dengan Kotak Kaca," Jurnal Teknik ITS, vol. 2, no. 2, pp. B310-B315, 2013, [Online]. Available Eksperimental Sistem PengeringTenaga Matahari Tipe Rumah Kaca dengan Variasi Jarak Cermin dalam PengeringanR D N F YayiendraR HantoroR. D.. "Studi Eksperimental Sistem PengeringTenaga Matahari Tipe Rumah Kaca dengan Variasi Jarak Cermin dalam Pengeringan," Jurnal Teknik POMITS, vol. 2, no. 2, pp. 176-181, Usaha Penyedia Tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik Negara Persero Tahun 2017 2026I JonanI. Jonan, "Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik PT Perusahaan Listrik Negara Persero Tahun 2017 2026," Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2017. Sistem Pompa Air Tenaga Surya Untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil PertanianC HermanuB ApribowoM AnwarC. Hermanu, B. Apribowo, T. E. S, and M. Anwar, "Prototype Sistem Pompa Air Tenaga Surya Untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian," Jurnal Abdimas, vol. 21, no. 2, pp. 97-102, 2017.

para petani menggunakan perontok padi yang merupakan teknologi